Minggu, 05 Maret 2023

ANCAMAN TERHADAP NKRI DI BERBAGAI BIDANG DAN STRATEGI MENGATASINYA

ANCAMAN TERHADAP NEGARA RI DI BERBAGAI ASPEK/BIDANG 

1. ANCAMAN PADA ASPEK IDEOLOGI 

Berdasarkan e-Modul Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan oleh Kemdikbud, dunia telah mengalami era globalisasi yang membawa nilai demokrasi dan hak asasi manusia (HAM). 
Hal tersebut membangkitkan dunia dari kesadaran untuk menyelamatkan manusia dari ancaman perang, konflik komunal, hingga ancaman secara fisik dan non-fisik. Artinya kini keamanan tidak hanya dilihat dari kekuatan militer, melainkan juga bagaimana menyelamatkan manusia dari ancaman non-militer seperti pada bidang ideologi. 
Ancaman di bidang ideologi pernah dialami Indonesia saat Pancasila berhadapan dengan ideologi komunisme. Pada masa itu, kehadiran ideologi komunisme mengancam ideologi Pancasila dan sudah ditolak secara tegas oleh bangsa Indonesia. Jika tidak, ada kemungkinan ideologi selain Pancasila dapat berkembang di Indonesia. Inilah yang disebut dengan ancaman di bidang ideologi, ancaman yang berpotensi membahayakan pemikiran masyarakat dan berujung pada pemahaman yang bertolak belakang dari dasar negara. 
Faktor Penyebab Ancaman di Bidang Ideologi Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ancaman di bidang ideologi dapat terjadi apabila: 
1. Marak terjadi penyebaran ideologi selain Pancasila 
2. Ketimpangan di bidang demografi 
3. Kesenjangan sumber daya alam di berbagai daerah 
4. Kondisi politik yang kurang stabil 
5. Perkembangan ekonomi yang lamban 
6. Menurunnya tingkat toleransi antar kelompok masyarakat 

Contoh Ancaman di Bidang Ideologi Berikut adalah bentuk ancaman di bidang ideologi yang mengancam integrasi bangsa:
1. Agresi dari wilayah lain 
2. Spionase 
3. Perang saudara 
4. Pemberontakan senjata 
5. Teror berbasis senjata 
6. Sabotase 
7. Pelanggaran wilayah 
STRATEGI MENGATASI 
Strategi yang bisa dilakukan untuk mengatasi ancaman di bidang ideologi, di antaranya: 
Memperkuat Mental Bangsa yang Berlandaskan Ideologi Pancasila Menurut Noor Ms. Bakry, strategi menghadapi ancaman ideologi dapat dimulai dari memperkuat keyakinan dan kebenaran terhadap ideologi Pancasila yang memiliki kekuatan untuk mempersatukan Indonesia secara utuh dan menyeluruh. Cara tersebut dapat dilakukan dengan cara memahami Pancasila lebih dalam sebagai salah satu ideologi utama negara, menumpas gerakan separatis, dan menanamkan nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Menyebarkan Wawasan Kebangsaan Pancasila 
Strategi kedua adalah menyebarkan dan mendorong masyarakat untuk mengaplikasikan butir-butir Pancasila dalam kehidupan bernegara dan tidak mudah terpengaruh dengan pemikiran barat yang ideologinya berbeda dengan kita. Karena setiap negara menganut etika dan moral yang berbeda. 
 Strategi Konsep Pertahanan Berlapis Selanjutnya, strategi menghadapi ancaman di bidang ideologi dapat dilakukan dengan menerapkan konsep pertahanan berlapis yang terdiri dari: 
  1. Lapisan terdepan adalah unsur pertahanan nirmiliter seperti kementerian dan lembaga pemerintah dan non kementerian yang menguasai bidang ideologi : 
  2. Kementerian dan unsur pemerintahan di bidang politik dalam negeri untuk mengerahkan seluruh tenaga dan kekuatan politik untuk menghadapi ancaman di bidang ideologi. 
  3. Unsur pemerintahan di bidang informasi yang memiliki kekuatan nasional untuk menyelenggarakan "operasi informasi imbangan", sehingga masyarakat menerima informasi yang dapat mengabaikan berbagai pengaruh asing yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa. 
  4. Unsur pemerintahan di bidang pendidikan yang menyelenggarakan proses pembelajaran dan membangkitkan kesadaran kepada siswa dan mahasiswa tentang pentingnya pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. 
  5. Unsur pemerintah di bidang agama yang bermitra dengan pemimpin agama untuk menyinergikan strategi terhadap ideologi asing yang membahayakan kehidupan bangsa dan negara. 
  6. Peran lapis yang dilakukan oleh militer dalam mempertahankan keamanan melalui program pelaksanaan bakti TNI sesuai dengan wilayah kerjanya. Program ini dapat meningkatkan komunikasi sosial TNI dan kesadaran untuk bela negara, baik di lingkungan pendidikan, pekerjaan, dan perumahan. 
  7. Itulah informasi tentang ancaman di bidang ideologi beserta dengan contoh, faktor-faktor penyebab, dan contohnya. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita tentang pentingnya membentengi diri dari berbagai macam ancaman yang menyerang ideologi bangsa. 
2. ANCAMAN PADA ASPEK POLITIK 
  1. Demonstrasi. Demonstrasi yang dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi tertentu bisa menjadi ancaman bidang politik. Demonstrasi tersebut merupakan perwujudan penyaluran aspirasi mereka tentang kebijakan pemerintah. 
  2. Korupsi. Korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) merupakan contoh ancaman politik dalam negeri. Tindakan KKN adalah kejahatan seseorang dalam menyalahgunakan wewenang politik untuk kepentingan pribadi. Adanya tindakan KKN juga dapat menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan pemerintahan yang sedang berjalan. 
  3. Separatisme. Separatisme adalah usaha suatu kelompok untuk memisahkan diri dari NKRI. Ancamannya bisa berbentuk perjuangan bersenjata dan tidak bersenjata. 
  4. Makar atau Kudeta. Makar merupakan tindakan berupa pengerahan massa yang bertujuan untuk menumbangkan atau melemahkan kekuasaan pemerintahan. 
  5. Intervensi atau campur tangan Negara asing. Negara asing yang terlalu ikut campur juga menjadi salah satu contoh ancaman di bidang politik dari luar negeri. Terkadang, negara asing melakukan tekanan politik seperti intimidasi, provikasi, atau blokade politik. Ancaman ini seringkali digunakan untuk menekan negara lain.
Cara Mengatasi Ancaman di Bidang Politik

Terdapat berbagai langkah yang bisa anda jadikan sebagai strategi dalam mengatasi ancaman di bidang politik pengupayaan strategi ini antara lain bisa melalui pendekatan ke dalam dan pendekatan keluar. Dikutip dari buku ekspor Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan jilid 2 untuk SMA/ SMK/ MA/ MAK kelas 11 karya Tijan dan F. A.Sugimin.

1. Pendekatan Ke Dalam

Maksud dari pendekatan ke dalam yaitu pembangunan dan penataan sistem politik dm negari yang sehat dan dinamis. Hal itu bisa tercapai dalam kerangka demokrasi yang menjunjung kesatuan bangsa Indonesia. Dengan upaya tersebut, diharapkan terciptanya stabilitas politik dalam negeri yang dinamis dan memberikan efek penangkal yang tinggi.

Penataan ke dalam ini diwujudkan melalui pembangunan dan penataan sistem politik dalam negeri yang dikemas ke dalam pengokohan 3 (tiga) pilar, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Memperkuat penyelenggaraan pemerintah negara yang sah, efektif, bersih, berwibawa, bebas korupsi, kolusi, nepotisme (KKN). Serta bertanggung jawab guna mewujudkan tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara dengan berdasarkan pada pembukaan UUD 1945.

b. Memperkuat lembaga legislatif sebagai lembaga yang berkualitas dan profesional di bidangnya. Lembaga legislatif ini wajib bisa bekerja sama dengan pemerintah dalam mengolah dan membentuk produk legislatif untuk kepentingan pembangunan nasional.

c. Memperkuat kekuatan politik nasional, baik itu dari partai politik atau organisasi masyarakat. Dimana, partai politik dan organisasi masyarakat ini berfungsi sebagai sebuah alat untuk memberdayakan masyarakat dan subjek politik serta subjek pembangunan nasional.

2. Pendekatan Ke Luar

Pendekatan ke luar ini ditujukan untuk mengerahkan strategi dan upaya diplomasi. Hal itu bisa dilakukan lewat sebuah peningkatan peran instrumen kebijakan luar negeri dalam membangun kerjasama dan rasa saling percaya dengan negara lain merupakan salah satu strategi untuk mencegah atau mengurangi potensi konflik antar negara. Pendekatan ke luar bisa dilakukan dengan cara, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Di Ranah Internal

Di ranah internal, hal ini bisa dilakukan lewat penciptaan, pengembangan, dan peningkatan kondisi domestik yang semakin stabil. Dimna, hal tersebut disertai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih sehat dan kuat lagi. Selain itu pula perlu disertai dengan adanya penguatan peningkatan kehidupan masyarakat.

b. Dalam Lingkungan Regional

Politik dan diplomasi Indonesia diarahkan untuk bisa selalu aktif dan berperan dalam membangun dan meningkatkan kerjasama dengan negara lain. Upaya tersebut perlu dilakukan dengan kerangka prinsip saling percaya, saling menghormati, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri.


3. ANCAMAN DI BIDANG EKONOMI 
  1. Inflasi Inflasi menjadi ancaman ekonomi bagi Indonesia. Apalagi ketika kenaikan harga barang terjadi secara terus menerus. Hal tersebut dapat menyebabkan perubahan nilai uang terhadap mekanisme pasar. Stimulus ekonomi dibutuhkan ketika terjadi inflasi. Strategi-strategi penyelesainnya didasarkan pada stimulus ekonomi. Di antaranya melakukan penerapan devaluasi, menekan tingkat upah, kebijakan moneter, melakukan pengawasan aktivitas ekonomi, mengatur jalur distribusi, dan meningkatkan produksi dalam negeri. 
  2. Meningkatnya Angka Pengangguran Meningkatnya angka pengangguran berpotensi untuk mengancam perekonomian Indonesia. Tidak hanya itu, kriminalitas juga akan semakin meningkat. Tingginya angka pengangguran ini juga berdampak pada bertambahnya angka kemiskinan. Tentu hal tersebut akan mengganggu tingkat kestabilan perekonomian negara. Oleh sebab itu, diperlukan adanya strategi untuk menekan angka pengangguran yang tingi. Berikut beberapa cara yang dapat ditemph. • Meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan masyarakat. • Menciptakan lapangan kerja. • Meningkatkan pelatihan kerja di setiap daerah. • Menjalankan transmigrasi. • Mendukung bisnis informal, misalnya menciptakan wirausaha-wirausaha baru. 
  3. Ketidakjelasan Sistem Perekonomian Negara Ancaman ekonomi dapat terjadi jika negara tidak memiliki sistem perekonomian yang jelas. Alangkah lebih baik, jika pemerintah melakukan evaluasi terhadap sistem perekonomian yang berkaitan dengan investor dari luar negeri. Dukngan dan keberpihakan pada produsen dalam negeri seharusnya lebih tinggi. 
  4. Kondisi infrastruktur Kondisi infrastruktur yang buruk juga berpotensi memberikan ancaman ekonomi. Idealnya, pembangunan infrastruktur harus merata di setiap daerah sekaligus disesuaikan dengan kebutuhannya. Kondisi infrastruktur yang tidak merata dapat menyebabkan ekonomi tidak stabil. Oleh sebab itu, perlu adanya pembangunan infrastruktur. Misalnya pemerataan pembangunan infrastruktur, riset penyesuaian infrastruktur dalam memenuhi kebutuhan setiap daerah, dan pendanaan yang cukup. 
  5. Ketergantungan dengan Barang Impor Ketergantungan masyarakat dengan barang impor menjadi ancaman ekonomi bagi Indonesia. semakin banyak barang yang diimpor maka akan mengganggu stok barang dan penjualan produk-produk dalam negeri. 
Strategi Mengatasi Ancaman Ekonomi 
Ancaman ekonomi dapat diatasi dengan menerapkan bergabai strategi. Berikut beberapa strategi mengatasi ancaman ekonomi yang dilansir dari laman Ajaib.co.id, dan Adjar.grid.id. 
  1. Sistem Ekonomi Kerakyatan Sistem ekonomi karakyatan dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi ancaman ekonomi. Beragam cara dapat ditempuh untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan di antaranya sebagai berikut. • Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi domestik bagi pasar dalam negeri sehingga bisa memperkuat perekonomian rakyat. • Pertanian menjadi prioritas utama karena mayoritas penduduk Indonesia bermatapencaharian sebagai petani. • Industri dalam negeri harus menggunakan bahan baku yang berasal dari dalam negeri sehingga tidak bergantung terhadap bahan impor dari luar negeri. • Perekonomian berorientasi kepada kesejahteraan rakyat, artinya segala sesuatu harus terjangkau oleh daya beli masyarakat. • Tidak bergantung pada badan-badan multilateral, seperti IMF, WTO, dan Bank Dunia. 
  2. Mengatasi Masalah Kesenjangan Ekonomi Kesenjangan ekonomi menjadi salah satu ancaman ekonomi yang harus segera diatasi. Suatu kelompok masyarakat yang kaya timpang dengan masyarakat miskin. Berikut beberapa langkah yang dapat ditempuk untuk mengatasi masalah kesenjangan ekonomi. • Investasi melalui perlindungan sosial. • Melakukan pembangunan infrastruktur di setiap daerah sesuai dengan kebutuhan. • Meningkatkan kualitas pendidikan. • Menambah lapangan kerja. • Pemberian pinjaman dengan koperasi. 
  3. Mengatasi Masalah Korupsi Korupsi merupakan pencurian uang rakyat dengan gaya. Korupsi seolah telah menjadi budaya yang melekat pada orang yang diberikan jabatan. Meskipun tidak seluruhnya masyarakat Indonesia gemar korupsi, tetapi dapat Grameds lihat di berita mengenai korupsi tidak ada habisnya. Hal tersebut tentu mengganggu perekonomian Indonesia. Ia menyebabkan laju ekonomi Indonesia melambat. Berikut beberapa cara untuk mengatasi masalah korupsi. • Membangun supremasi hukum secara lebih kuat. • Menciptakan pendidikan berbasis antikorupsi. • Membangun pendidikan moral sedini mungkin. • Membekali diri dengan pendidikan religi secara intensif. • Menjaga eksistensi para aktivis. 
  4. Mengatasi Masalah Utang dengan Negara Lain Rata-rata negara di dunia memiliki utang dengan negara lain atau Bank Dunia. Khususnya negara berkembang. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki jumlah utang yang tinggi. Akibatnya, permasalahan ekonomi nilai mata uang terus turun. Oleh sebab itu dibutuhkan langkah yang efisein dan tepat untuk mengatasi masalah utang dengan negara lain. Misalnya dengan menerapkan efisiensi pengelolaan berbagai lini ekonomi di Indonesia. 
  5. Mengatasi Masalah Ketergantungan Impor Negara tidak boleh menggantungkan kebutuhan negaranya kepada dukungan dari negara lain atau selalu mengimpor kebutuhan tertentu. Hal tersebut dapat menghambat laju ekonomi khususnya produksi barang dalam negeri. Oleh sebab itu, negara harus menerapkan strategi untuk mengatasi masalah ketergantungan impor sebagai berikut. • Meningkatkan produksi dalam negeri sebagai pengganti produk impor. • Membuat aturan impor secara lebih ketat. • Meningkatkan aktivitas ekspor. • Menjaga hubungan baik antarnegara. 
  6. Mengatasi Masalah Infrastruktur Ketidakmerataan pembangunan infrastruktur dapat mengakibatkan pelambatan laju ekonomi. Hal ini disebabkan infrastruktur menjadi salah satu pendukung perekonomian pada daerah tertentu. Ketidakmerataan pembangunan infrastruktur mengakibatkan kesenjangan ekonomi di berbagai daerah dan ketidakstabilan ekonomi. Berikut beberapa strategi mengatasi masalah infrastruktur yang mengancam perekonomian. • Melakukan pemerataan pada pembangunan infrastruktur di setiap daerah. • Memastikan pendanaan di bidang infrastruktur secara merata. • Melakukan riset serta penyesuaian pada infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan setiap daerah. 
  7. Mengatasi Masalah Inflasi Inflasi menjadi salah satu ancaman ekonomi suatu negara. Inflasi sendiri merupakan kondisi kenaikan harga yang terjadi secara terus-menerus sehingga berdampak pada perubahan nilai uang terhadap mekanisme pasar. Oleh sebab itu, inflasi harus segera diatasi jika terjadi pada suatu negara. Berikut beberapa strategi untuk mengatasi inflasi. • Penerapan devaluasi. • Menekan tingkat upah. • Menerapkan beberapa kebijakan moneter, nonmoneter, dan fiskal. • Melakukan pengawasan pada aktivitas ekonomi warga. • Menerapkan proses pendistribusian oleh pemerintah secara langsung. • Meningkatkan produksi oleh perusahaan. 
  8. Menekan Tingkat Pengangguran Pengangguran merupakan sebuah status yang diberikan kepada warga negara yang tidak memiliki pekerjaan atau penghasilan, bekerja selama kurang dari dua hari dalam seminggu, sedang mencari pekerjaan, atau proses seseorang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Angka pengangguran yang tinggi memberikan ancaman ekonomi. Hal tersebut dikarenakan pengangguran dapat menghambat laju perekonomian suatu negara. Oleh sebab itu, untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan beberapa langkah di bawah ini. • Meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan bagi setiap warga negaranya. • Menciptakan lapangan kerja yang bersifat padat karya. • Meningkatkan pelatihan kerja di setiap industri modern. • Mengembangkan bisnis dengan cara wirausaha atau entrepreneur. • Mendukung bisnis informal. • Bekerja sama dengan pihak asing atau negara lain terkait pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. • Meningkatkan fokus ke program KB. • Menjalankan program transmigrasi. 
4. ANCAMAN DI BIDANG SOSIAL BUDAYA 
Keadaan sosial budaya tidak selalu berjalan dengan baik dan stabil. Merangkum dari berbagai laman di internet, berikut beberapa contoh ancaman sosial budaya yang dapat dialami oleh masyarakat Indonesia. 
  1. Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-barang dari luar negeri.
  2. Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi.
  3. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. 
  4. Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu. 
  5. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan kesetiakawanan sosial. 
  6. Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat. 
  7. Gaya hidup konsumtif yang merupakan perilaku membeli banyak barang yang diinginkan, padahal sebenarnya tidak dibutuhkan, melainkan hanya demi memuaskan hasrat akan pengakuan orang-orang sekitar. 
  8. Lunturnya nilai keagamaan yang memungkinkan terjadinya berbagai tindakan asusila. 
  9. Masuknya ide-ide asing yang tidak sesuai norma sosial budaya di suatu negara. 
  10. Normalisasi tindakan-tindakan bertentangan dengan norma sosial budaya. 
  11. Diskriminasi suku, agama, ras, atau golongan. 
  12. Budaya intoleransi. 
  13. Menurunnya minat menggunakan produk dari dalam negeri Strategi Mencegah Lunturnya Sosial Budaya Untuk meminimalisir bahkan mencegah lunturnya sosial budaya yang dimiliki bangsa Indonesia. Masyarakat dan pemerintah dapat menerapkan beberapa strategi yang disebutkan laman Museumnusantara.com sebagai berikut. 
  14. Memperkuat kecintaan pada kekayaan dan budaya bangsa. 
  15. Mendidik diri agar punya sifat toleransi yang tinggi. 
  16. Membangun jiwa korsa/persaudaraan antar suku, agama, ras, atau golongan. 
  17. Menggunakan media sosial seperlunya. 
  18. Meningkatkan kecintaan terhadap produk dalam negeri. 
  19. Memperkuat pendidikan norma sosial dan budaya asli negara. 

5. ANCAMA DI BIDANG PERTAHANAN KEAMANAN 
Berikut merupakan beberapa contoh ancaman di bidang pertahanan dan keamanan negara dan penjelasannya. Terutama masih berkaitan pula dengan ancaman dalam bidang militer. 
  1.  Agresi. Contoh ancaman yang pertama yaitu ada agresi. Jenis ancaman yang satu ini merupakan ancaman militer yang dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan bersenjata dari negara lain ke suatu negara tertentu. Salah satu contoh dari agresi yang sudah terjadi yaitu saat peristiwa agresi militer Belanda I dan II. Kejadian agresi militer Belanda II sendiri di Yogyakarta, tepatnya pada tanggal 19 Desember 1945. 
  2. Pelanggaran Wilayah. Contoh ancaman di bidang pertahanan dan keamanan negara yang kedua yaitu ada pelanggaran wilayah. Sudah bukan menjadi hal yang baru lagi bahwa adanya pelanggaran wilayah dapat membawa ancaman terhadap keutuhan dan kedaulatan wilayah negara. Ancaman atas pelanggaran wilayah ini juga seringkali membawa kondisi yang membahayakan terhadap bangsa di negara tersebut. Tindakan atas pelanggaran wilayah tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan kapal maupun pesawat yang melewati batas. Bentuk pelanggaran wilayah misalnya yaitu adanya kegiatan kapal nelayan dari China yang masuk ke kawasan ZEE di daerah Natuna. Tentunya tanpa izin yang resmi, maka tidak bisa untuk memasuki wilayah satu ini dengan bebas. 
  3.  Spionase Contoh. ancaman yang ada terhadap pertahanan dan keamanan negara yaitu ada spionase. Spionase merupakan ancaman militer yang dilakukan oleh negara dengan cara memata-matai negara lainnya. Tujuan dari spionase yaitu untuk bisa mendapatkan dokumen atau data rahasia penting yang diinginkan oleh negara lain. Bentuk dari spionase yaitu misalnya tindakan pelanggaran pada tahun 2008 atas penggunaan sistem komputer militer milik Amerika Serikat. Pelanggaran ini dilakukan oleh badan spionase asing untuk tujuan tertentu. Tindakan spionase tersebut dilakukan melalui sambungan flashdisk yang didalamnya ada virus dan disambungkan ke komputer tersebut. Lebih tepatnya kejadian ada di markas Timur Tengah milik Amerika Serikat. 
  4.  Sabotase Contoh. dari ancaman terhadap pertahanan dan keamanan negara selanjutnya yaitu ada dalam bentuk sabotase. Sabotase sendiri merupakan tindakan pelanggaran yang dilakukan terhadap perusakan instalasi dan juga objek vital nasional. Bentuk dari sabotase misalnya yaitu yang sempat terjadi pada tanggal 9 Mei 2012 lalu dan dialami oleh angkatan udara Amerika Serikat. Sabotase tersebut terjadi dengan memanfaatkan alat pelacak sinyal dari darat dan pelacak tersebut ditujukan langsung terhadap pesawat Sukhoi. Pada saat terjadi sabotase tersebut, pesawat Sukhoi tengah melakukan masa percobaan di area Indonesia. Akhirnya, dari sabotase ini membuat pesawat Sukhoi mengalami kecelakaan dan menabrak tebing. 
  5.  Pemberontakan Bersenjata. Kali ini ada contoh ancaman di bidang pertahanan dan keamanan negara yaitu melalui pemberontakan bersenjata. Pemberontakan senjata merupakan bentuk penolakan atas pihak otoritas yang bisa timbul dan disebabkan karena berbagai jenis alasan. Bentuk dari pemberontakan senjata tersebut yaitu bisa berbentuk dalam pembangkangan sipil maupun juga kekerasan yang dilakukan secara terorganisir. Upaya ini dilakukan untuk bisa meruntuhkan pihak otoritas yang sedang berjalan. Misalnya yaitu dengan pemberontakan angkatan perang ratu adil pada tanggal 23 Januari 1950 lalu. Lebih tepatnya pemberontakan ini terjadi di kota Bandung. 
  6.  Aksi Teror. Kali ini ada bentuk ancaman dalam bidang pertahanan dan keamanan negara yaitu ada aksi teror. Bisa dikatakan bahwa aksi teror sendiri cukup banyak dan sering terjadi di Indonesia. Misalnya yaitu dengan aksi teror bersenjata yang biasa dilakukan jaringan terorisme internasional. Bisa juga ancaman tersebut dilakukan oleh jaringan terorisme yang sudah membangun kerjasama dengan jaringan terorisme yang ada di dalam negeri. Contoh dari aksi teror yaitu seperti saat terjadi peristiwa kekerasan bersenjata di tahun 2011 lalu. Lebih tepatnya terjadi kepada pekerja perkebunan yang terletak di Krueng Jawa pedalaman, Kec. Geureudong Pase, Aceh Utara. Pada saat itu, para pekerja sedang melakukan kegiatan menonton televisi bersama dan kemudian mengalami kekerasan bersenjata. Kekerasan tersebut dilakukan oleh orang yang tidak mereka kenal. 
  7.  Perang Saudara. Untuk contoh dari ancaman yang terjadi pada bidang pertahanan dan keamanan negara yaitu daa perang saudara. Perang saudara sendiri merupakan bentuk ancaman militer yang terjadi terhadap kelompok masyarakat bersenjata. Biasanya ancaman ini ada di dalam sebuah wilayah maupun daerah yang sama. Bentuk kejadian dari perang saudara ini misalnya yaitu perang saudara yang sempat terjadi di kota Poso, Palu, dan Polopo wilayah Ambon. Perang saudara tersebut diawali dengan adanya pertengkaran antara sopir taksi dan penduduk Ambon. Sopir taksi tersebut merupakan non-islam dan penduduk Ambon merupakan para pemeluk agama islam. 
  8.  Konflik Komunal.  Bentuk ancaman lainnya yang ada yaitu konflik komunal. Ancaman ini bisa terjadi di tengah masyarakat umum. Biasanya terjadi karena adanya disintegrasi atas identitas komunal. Termasuk dalam aspek sosial seperti ekonomi, politik, pertahanan, ideologi, keamanan, dan lain sebagainya. 
strategi yang dilakukan untuk mengatasi ancaman tersebut
Nah di dalam Undang Undang Negara Republik Indonesia tahun 1945. Telah mengatur strategi pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia dalam mengatasi ancaman militer. Dalam pasal 30 ayat 1 sampai ayat 5 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan sebagai berikut : 
  1.  Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. 
  2. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta. Oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung. 
  3. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. 
  4. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga kemanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum. 
  5. Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia. 
Di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang. Ada 5 Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan Berikut ini penjelasan dan pembahasannya yaitu : 
  1. Menambah dan meningkatkan alutsista persenjataan bangsa dan negara Indonesia di bidang militer 
  2. Bekerja sama dengan negara lain dalam mengembangkan dan meningkatkan bidang pertahanan keamanan 
  3. Melatih TNI untuk lebih siap dalam menghadapi disintegrasi 
  4. Meningkatkan sikap nasionalisme terhadap bangsa bagi masyarakat pada umumnya 
  5. Memberikan pelatihan dan wawasan kebangsaan

Ancaman Militer Dalam Dan Luar Negeri Dan Cara Mengatasi


 
Ancaman Militer Dalam Negeri Dan Cara Mengatasi


1. Pemberontakan Bersenjata
Penanganan pemberontakan bersenjata dilakukan berdasarkan putusan politik pemerintah dan dilindungi oleh undang-undang. Kekuatan TNI digunakan melalui operasi militer selain perang (OMSP) dengan mengembangkan strategi yang efektif.

Dicontohkan dalam penanganan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang merupakan gerakan separatis bersenjata Aceh, TNI turut serta menangani. Perdamaian terwujud melalui pendekatan dialogis sehingga GAM dan warga Aceh lainnya bisa berbaur kembali.

2. Gerakan Separatis
Termasuk GAM yang disebut di atas adalah gerakan separatis yang merongrong kewibawaan negara. Dalam sejarah, ada banyak gerakan separatis yang pernah ditumpas oleh TNI, antara lain DI/TII, PRRI, Permesta, Kahar Muzakar, dan G30S/PKI.

3. Sabotase
TNI juga menangani ancaman berupa sabotase yang berkaitan dengan pengamanan VVIP dan objek nasional strategis, instalasi pemerintah, atau instalasi militer. Penanganan ancaman sabotase ini juga dilaksanakan dengan strategi dan pola OMSP.

Kekuatan yang dikerahkan dalam operasi ini disesuaikan dengan tingkat risiko serta misi yang dijalankan. Unsur nirmiliter diminta melaporkan secara dini kepada pihak berwenang jika melihat indikasi yang mengarah kepada tindakan sabotase.

4. Spionase
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, spionase adalah penyelidikan secara rahasia atau kegiatan memata-matai data kemiliteran dan data ekonomi negara lain. Aksi spionase termasuk ancaman militer yang dapat ditangani menggunakan kekuatan dan kemampuan militer.

Strategi yang dipakai adalah pola operasi khusus untuk membongkar, melumpuhkan dan membersihkan jaringan spionase. Unsur pertahanan nirmiliter juga berperan dalam mengawasi kegiatan mencurigakan di lingkungannya dan melaporkannya kepada pihak berwajib.

5. Teror Bersenjata
Penanganan terhadap ancaman terorisme juga bagian dari tugas TNI, baik itu terorisme internasional maupun dalam negeri. Hal ini telah diamanatkan oleh UU No 34 tahun 2004 tentang TNI. Tugas tersebut diutamakan dengan pendekatan preventif dan bisa dilakukan secara represif/koersif.

Fungsi intelijen dalam mengumpulkan informasi terkait terorisme ini harus berjalan baik sehingga aksi terorisme bisa dicegah. Dalam melaksanakan fungsi intelijen, TNI bisa saling bertukar informasi dengan negara lain karena jaringan terorisme biasanya merupakan jaringan internasional.

6. Gangguan Keamanan
Gangguan keamanan ini bisa juga bisa terjadi di laut dan udara. Pada pelaksanaannya, TNI dapat menangani dengan kekuatan trimatra, yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Jika memerlukan penanganan kerja sama bersama negara lain, upaya ini ditempuh berdasarkan putusan politik negara.

Dalam hal ini, perlu dilakukan juga penataan sistem. Penataan sistem ini meliputi rambu-rambu di alur pelayaran untuk kepentingan navigasi, hingga penertiban alur pelayaran laut. Kemudian juga dilakukan penataan sistem koridor udara untuk kepentingan keamanan penerbangan.

7. Konflik Komunal
Untuk menangani konflik komunal, kekuatan militer didasari tiga hal. Pertama, penggunaan kekuatan militer ini didasari putusan politik. Kedua, dilaksanakan melalui OMSP. Ketiga, penggunaan kekuatan dan strategi dilakukan dengan OMSP serta kondisi konflik komunal yang dihadapi.

8. Ancaman Nirmiliter
Dilansir dari artikel Strategi Indonesia dalam Menyelesaikan Ancaman Terhadap Negara di academia.edu, ancaman dalam negeri bisa berupa nirmiliter, yaitu berupa kemiskinan, masalah sosial budaya, korupsi, narkoba dan penyebaran berita hoax. Antara lain TNI memiliki program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) yang sering kali memperbaiki rumah tidak layak huni atau membangun fasilitas umum, serta melakukan sosialisasi ke kampung atau sekolah-sekolah.

Bagaimana Cara Mengatasi Ancaman Militer dari Dalam Negeri
Indonesia adalah negara yang mengedepankan diplomasi dalam menangani masalah. Meski demikian, Indonesia juga memiliki kekuatan jika diplomasi gagal. Dalam penanganannya, negara memiliki strategi operasi militer perang (OMP) dan operasi militer selain perang (OMSP).

Selain pasukan TNI sebagai pasukan utama, negara juga memiliki sistem pertahanan dan keamanan semesta yang melibatkan seluruh komponen rakyat. Namun demikian, tindakan preventif menjadi yang utama dilakukan oleh TNI dan aparat keamanan lainnya. 
Berikut beberapa cara mengatasi ancaman militer dan nirmiliter dari dalam negeri.
  1. Menangani ancaman gerakan separatisme dengan dialog dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan para pelaku gerakan separatis.
  2. Menangani perang antar suku dengan cara memediasi, mempertemukan tokoh adat, hingga pemerataan pembangunan.
  3. Mencegah masyarakat melakukan korupsi dengan menciptakan pemerintahan yang bersih dan mengawasi kegiatan pasukan.
  4. Dalam menangani ancaman terorisme, pemerintah harus mengawasi bahan-bahan berbahaya seperti bahan baku bom.
  5. Meningkatkan kerja intelijen dan bekerja sama dengan pihak lain untuk mencegah ancaman benar-benar terjadi.
  6. Pemerataan pembangunan ke seluruh negeri untuk mencegah kemunculan pemberontak.
  7. Mencegah ideologi ekstrem kanan dan kiri dengan meningkatkan pengamalan nilai Pancasila di kalangan masyarakat dan berkoordinasi dengan tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat.
  8. Ikut mencegah peredaran narkoba dengan melakukan tes urine secara rutin dan mensosialisasikan bahaya narkoba hingga HIV kepada masyarakat.
Demikian tadi penjelasan tentang bentuk dan contoh ancaman militer dari dalam negeri. Kita sebagai rakyat Indonesia juga berhak dan wajib untuk menjaga kedaulatan, persatuan dan kesatuan Indonesia.

Baca artikel detikbali, "Bentuk dan Contoh Ancaman Militer dari Dalam Negeri" selengkapnya https://www.detik.com/bali/berita/d-6399278/bentuk-dan-contoh-ancaman-militer-dari-dalam-negeri.

ANCAMAN TERHADAP NEGARA

BAB IV. ANCAMAN TERHADAP NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA


A. ANCAMAN TERHADAP NEGARA KESATUAN RI

 1. Pengertian Ancaman Terhadap Negara

Ancaman berasal dari kata Ancam, dalam Kamus Besar Bahasai Indonesia (KBBI), kata ancam, mengancam [Kata Verbia (kata kerja)]: 1). menyatakan maksud (niat, rencana) untuk melakukan sesuatu yang merugikan, menyulitkan, menyusahkan, atau mencelakakan pihak lain. contoh: 'kaum buruh mengancam akan melakukan pemogokan pembajak kapal terbang itu mengancam akan membunuh para sandera'; 2). memberi pertanda atau peringatan mengenai kemungkinan malapetaka yang bakal terjadi. contoh: 'dukungan negara lain thd kaum pemberontak di sini dapat mengancam hubungan diplomatik antara kedua negara'; 3. Sedang Ancaman adalah sesuatu yang diperkirakan akan menimpa. contoh: 'penyakit pes sudah mengancam daerah itu'.  Ancaman memiliki hakikat yang majemuk, berbentuk fisik atau nonfisik, konvensional atau nonkonvensional, global atau lokal, segera atau mendatang, potensial atau aktual, militer atau nonmiliter, langsung atau tidak langsung, dari luar negeri atau dalam negeri, serta dengan kekerasan senjata atau tanpa kekerasan senjata.

Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.

Menurut UU No. 11 Tahun 2017 Tentang Intelijen, Ancaman adalah setiap upaya, pekerjaan, kegiatan, dan tindakan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang dinilai dan/atau dibuktikan dapat membahayakan keselamatan bangsa, keamanan, kedaulatan, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan kepentingan nasional di berbagai aspek, baik ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, maupun pertahanan dan keamanan.

Ancaman terhadap keamanan manusia meliputi keamanan ekonomi, pangan, kesehatan, lingkungan, personel, komunitas, dan politik. Ancaman terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat meliputi kriminal umum dan kejahatan terorganisasi lintas negara. Ancaman terhadap keamanan dalam negeri meliputi separatisme, terorisme, spionase, sabotase, kekerasan politik, konflik horizontal, perang informasi, perang siber (cyber), dan ekonomi nasional. Ancaman terhadap pertahanan meliputi perang takterbatas, perang terbatas, konflik perbatasan, dan pelanggaran wilayah.

Menurut Wikipedia, Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Menurut seorang ahli bernama Treats, ancaman adalah terjadinya situasi penting yang ada dalam sebuah perusahaan maupun yang lainya di mana di dalamnya sedang tidak menguntungkan. Tujuan dari ancaman ini adalah untuk mengubah tatanan suatu bangsa dan negara yang awalnya damai menjadi berantakan dan hancur. Hal inilah yang menyebabkan dibutuhkan adanya persatuan dan kesatuan dalam menyelesaikan berbagai ancaman yang terjadi.

2. Hakikat Ancaman

Ancaman memiliki Hakikat Majemuk, antara lain :

  1. Berbentuk Fisik dan Nonfisik.
  2. Konvensioanal (biasa) dan Nonkonvensional (tidak biasa).
  3. Global atau Lokal.
  4. Segera atau mendatang.
  5. Aktual atau Potensial.
  6. Militer atau Nonmiliter.
  7. Langsung atau Taklangsung.
  8. Dari Luar atau Dari Dalam Negeri.
  9. Dengan Kekerasan senjata atau tanpa kekerasan Senjata.

3. Macam-macam Ancaman Terhadap Negara

Ancaman militer

Ancaman militer merupakan ancaman yang menggunakan kekuatan senjata dan dilakukan secara terorganisasi. Ancaman ini dinilai memiliki kemampuan untuk membahayakan kedaulatan negara, keselamatan segenap bangsa dan keutuhan wilayah.

Beberapa yang termasuk ancaman militer, di antaranya:

·         Agresi militer oleh negara lain.

·         Pelanggaran wilayah oleh negara lain.

·         Spionase.

·         Sabotase.

·         Aksi teror bersenjata.

·         Gerakan separatis.

·         Pemberontakan bersenjata.

·         Perang saudara.

·         Gerakan makar.

Ancaman non-militer

Ancaman non-militer merupakan jenis ancaman yang memiliki karakteristik berbeda dengan jenis ancaman militer di mana tidak ada sifat fisik serta bentuknya yang tidak terlihat secara kasat mata. Meski begitu, ancaman non-militer tidak kalah membahayakan, bahkan bisa saja lebih berbahaya dari ancaman militer.

Beberapa yang termasuk dalam jenis ancaman ini di antaranya:

·         Ideologi.

·         Politik.

·         Ekonomi.

·         Sosial budaya.

·         Teknologi.

·         Informasi.

·         Keselamatan umum.

·         Sasaran Ancaman

·         Negara.

·         Bangsa.

·         Pemerintah.

·         Masyarakat.

·         Individu.

·         Wilayah.

 

CONTOH-CONTOH ANCAMAN TERHADAP NEGARA

A. ANCAMAN DARI DALAM

Setiap usaha dan kegiatan dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa yang berasal dari dalam negeri baik yang diakibatkan oleh kurangnya kesadaran rakyat ataupun ketidakpedulian pemerintah terhadap rakyatnya

Adapun ancaman dari dalam negari diantaranya adalah

  1. Separatisme adalah perbuatan memberontak atau penentangan terhadap kekuasaan yang sah untuk memisahkan diri dari Indonesia contohnya : Organisasi Papua Merdeka
  2. Kemiskinan merupakan keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
  3. Kebodohan merupakan situasi di saat kurangnya pengetahuan dan kurangya tingkat pendidikan pendidikan yang layak sehingga masih banyak anak yang tidak sekolah maupun kurangnya perhatian pemerintah
  4. Korupsi merupakan perbuatan melanggar hukum/menyalahgunakan wewenang yang bertujuan untuk memperkaya diri/orang lain sehingga merugikan negara


B.    Ancaman dari luar negeri

  1. Invasi merupakan aksi militer dimana angkatan bersenjata suatu negara memasuki daerah yang dikuasai oleh suatu negara lain, dengan tujuan menguasai daerah tersebut atau mengubah pemerintahan yang berkuasa
  2. Pelanggaran wilayah merupakan suatu tindakan memasuki wilayah tanpa izin, baik oleh pesawat terbang tempur maupun kapal-kapal perang
  3. Terorisme merupakan Aksi teror bersenjata dilakukan oleh jaringan nasional maupun internasional  yang terorganisir
  4. Narkotika merupakan Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran/perubahan aktivitas mental dan perilaku

  

Contoh Ancaman yang Pernah Terjadi

Berikut ini beberapa contoh ancaman yang sudah pernah terjadi, baik jenis ancaman yang militer atau non-militer.

1. Ancaman yang Ada di Lingkungan Masyarakat

·         Masih tingginya angka kemiskinan dan pengangguran, sehingga berpotensi meningkatkan kriminalitas di daerah-daerah tertentu di Indonesia.

·         Pembangunan infrastruktur dan ekonomi yang tidak merata di daerah-daerah tertentu sehingga menyebabkan ketimpangan sosial.

·         Gaya hidup konsumtif makin tinggi di masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang mengakibatkan kesejahteraan hidupnya makin menurun.

·         Tingkat pendidikan yang rendah di kalangan ekonomi kurang mampu sehingga mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM).

·         Sebagian masyarakat masih gagap teknologi alias gaptek sehingga tidak dapat mengikuti perkembangan zaman dan mudah termakan hoaks.

2. Peristiwa Ancaman yang Pernah Terjadi

·         Kasus yang besar di e-KTP menjadi penyebabnya korupsi terkuak di mana-mana.

·         Oktober tahun 2018 terjadi penangkapan atas pelanggaran ilegal fishing, yaitu dua kapal ikan dari negara Vietnam yang tertangkap di Lautan Natuna.

·         Sebanyak 22 kasus deportasi terhadap warga Negara Filipina berjumlah 32 orang dari pelabuhan Belitung di Bandara Soekarno Hatta.

·         Terjadi pemberontakan angkatan perang Ratu Adil di Kota Bandung pada Januari 1950.

·         Badan spionase asing melakukan serangan cyber terhadap sistem komputer Amerika Serikat pada 2008.

·         Pelanggaran wilayah yang dilakukan Malaysia terhadap Indonesia yang berlokasi di Ambalat, yaitu di laut Sulawesi pada 24 dan 25 Februari 2007. Selain itu juga pernah terjadi pada kasus antara Indonesia dan Timor Leste, yakni tentang Pulau Batik.

·         Terorisme yang berskala internasional yang memiliki jaringan antarnegara, seperti ISIS (Islamic State Of Irak and Syria).

·         Hadirnya HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) yang dipercayai masyarakat serta pemerintah dapat mengancam keberadaan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.

Contoh Ancaman Masa Depan

·         Serangan simultan dari dalam dan atau didukung dari luar.

·         Serangan multi arah melewati batas negara.

·         Serangan asimetri.

·         Serangan oleh negara kecil dan bukan negara.

·         Serangan jaringan teroris internasional.

·         Serangan terhadap sistem kehidupan masyarakat.

Cara Mengatasi Ancaman

1. Ancaman Militer

·         Memperketat pembatasan dengan negara lain.

·         Menanggulangi dan mengatasi ancaman militer dalam negara.

·         Melatih tentara lebih disiplin lagi dalam menjaga daerah perbatasan.

·         Meningkatkan alutista.

·         Masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam upaya menjaga dan merawat kedaulatan.

2. Ancaman Non-Militer

·         Meningkatkan pembangunan.

·         Menjunjung sikap toleransi yang tinggi.

·         Meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM).

SEMUA POSTINGAN

Tugas dan Tanggung Jawab Pustakawan Sekolah